Untuk memastikan penggunaan genset yang aman dan efisien dalam berbagai kondisi beban listrik, selain dari total beban yang tertera pada data tag di perangkat Listrik atau mungkin Anda membeli genset dengan acuan daya PLN yang terpasang, ada aturan lain yang ideal sebelum membeli atau menyewa genset yang dapat diterapkan berdasarkan karakteristik bebannya. Berikut ini adalah panduan umum dalam menentukan kapasitas genset yang diperlukan berdasarkan jenis beban:
- Beban Motor Induksi
- Tanpa Panel Inverter atau Star Delta: Motor induksi memiliki lonjakan arus yang signifikan pada saat start-up, yang bisa mencapai 6-8 kali arus nominal. Untuk beban motor induksi tanpa panel inverter atau star delta, genset yang digunakan sebaiknya memiliki kapasitas sekitar 150% – 200% lebih besar dari daya nominal beban motor. Misalnya, jika motor membutuhkan daya 10 kW, maka kapasitas genset yang disarankan adalah sekitar 15-20 kW.
- Dengan Panel Star Delta: Panel star delta dapat mengurangi lonjakan arus start-up. Dalam kasus ini, kapasitas genset yang aman dapat sekitar 125% – 150% lebih besar dari daya nominal motor.
- Dengan Panel Inverter, VSD atau Softstarter: Inverter dapat mengontrol lonjakan arus secara efektif, sehingga genset dengan kapasitas sekitar 110% – 125% dari daya nominal motor sudah cukup.
- Beban Sound System
- Sound system dan perangkat audio lainnya sering memiliki lonjakan daya singkat terutama pada saat volume tinggi atau bass yang mendalam. Untuk beban ini, disarankan menggunakan genset dengan kapasitas sekitar 150% – 200% dari daya nominal sound system untuk menangani lonjakan daya.
- Beban Lampu Pijar dan Lampu Halogen
- Lampu pijar dan halogen juga memiliki lonjakan arus pada saat pertama kali dinyalakan. Disarankan menggunakan genset dengan kapasitas sekitar 120% – 130% dari total daya lampu.
- Beban Elektronik Sensitif (Komputer, Server, dll.)
- Perangkat elektronik sensitif memerlukan suplai daya yang stabil. Genset yang digunakan harus memiliki kapasitas sekitar 110% – 120% dari total daya untuk memastikan stabilitas suplai daya dan mencegah kerusakan pada perangkat.
- Beban HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning)
- HVAC memiliki motor dan kompresor yang juga mengalami lonjakan arus saat start-up. Untuk beban HVAC, kapasitas genset yang direkomendasikan adalah sekitar 150% dari daya nominal.
- Beban Kompresor dan Mesin Listrik Lainnya
- Seperti motor induksi, kompresor dan mesin listrik lainnya juga memiliki lonjakan arus tinggi saat start-up. Kapasitas genset yang direkomendasikan adalah sekitar 150% – 200% dari daya beban.
- Beban Pemanas (Heater)
- Beban pemanas, seperti pemanas ruangan, water heater, atau elemen pemanas industri, biasanya memiliki sifat resistif murni. Ini berarti bahwa beban pemanas tidak mengalami lonjakan arus saat dinyalakan; arus tetap stabil setelah dinyalakan. Beban pemanas tidak memerlukan kapasitas tambahan yang signifikan karena sifatnya yang stabil.
8. Beban Lampu LED
- Lampu LED, meskipun efisien, dapat memiliki arus inrush saat dinyalakan, terutama jika digunakan dalam jumlah besar. Misalnya seperti di Kapal nelayan. Genset yang digunakan untuk beban lampu LED dapat memiliki kapasitas sekitar 110%-120% dari daya nominal total. Meski arus inrush ada, efeknya biasanya kecil dan tidak memerlukan kapasitas genset yang sangat besar.
- Beban Refrigeran (Cold Storage)
- Peralatan refrigerasi memiliki kompresor yang menyebabkan lonjakan arus saat start-up. Mirip dengan motor induksi, peralatan ini membutuhkan suplai daya yang bisa menangani lonjakan ini. Genset harus memiliki kapasitas sekitar 125% – 150% dari daya nominal peralatan refrigerasi untuk memastikan suplai daya yang stabil selama start-up.
- Beban Fluktuatif (Pengelasan, Pemotongan Plasma, Laser)
- Beban fluktuatif mengalami perubahan arus secara cepat dan signifikan, seperti yang terjadi pada mesin las dan pemotong plasma. Beban ini dapat mengganggu stabilitas suplai daya. Genset yang digunakan untuk beban fluktuatif sebaiknya memiliki kapasitas sekitar 150% – 200% dari daya nominal untuk menangani fluktuasi arus yang cepat.
- Beban Transformer
- Transformator, terutama yang besar, memiliki lonjakan arus magnetisasi saat dinyalakan (inrush current). Ini bisa menyebabkan tegangan drop sementara pada genset. Kapasitas genset harus sekitar 150% dari daya nominal transformator untuk menangani inrush current dengan aman.
Kesimpulan Umum
Pemilihan kapasitas genset harus mempertimbangkan jenis beban yang akan disuplai, karakteristik arus, lonjakan daya yang mungkin terjadi, serta stabilitas yang dibutuhkan oleh beban. Dengan menerapkan aturan penggunaan sesuai jenis beban, Anda dapat memastikan bahwa genset akan beroperasi dengan aman dan efisien, serta memperpanjang umur peralatan yang disuplai serta genset itu sendiri.
Hubungi kami sekarang apabila anda masih bingung dalam merencanakan pembelian Genset melalui :
- Whatsapp: http://wa.me/62811255380
- Email: admin@fastek.co.id
Atau ingin langsung membeli atau sewa genset dengan mengeklik link dibawah ini :
Pos-pos Terbaru
- Pemilihan Oli untuk Mesin Genset Diesel
- Genset Sinkron Solusi untuk Kebutuhan Daya di Semarang dan Pati
- Cara Memilih Genset Sesuai Beban: Panduan membeli Genset / sewa Genset
- Teknologi MEP Lama yang Masih Digunakan di Indonesia
- Serba-Serbi IPAL : Solusi Tepat untuk Pengelolaan Air Limbah Ramah Lingkungan